Artikel ini saya tuliskan ketika saya sedang merenungi masalah studi di kampus yang hasilnya membuat saya kesal dan merasa geram atas nilai yang saya peroleh, tidak sebanding dengan keringat dan usaha saya untuk berusaha mendapatkan hasil yang baik. Simaklah baik-baik!
Hidupku di dunia hanya sekali saja. Aku tak ingin menyia-nyiakan hidupku untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna apalagi hal-hal yang buruk. Aku ingin berusaha menjadi pribadi yang baik, rendah hati, teladan, bijaksana, dan dapat dikenang orang-orang. Berusaha menjadi garam dan terang dunia di sekitar pun aku sudah merasa senang, apalagi ketika aku bisa menjadi teladan bagi banyak orang nantinya. Setiap permasalahan dan persoalan yang aku alami, aku hadapi dengan sungguh-sungguh dan sisanya biarlah kehendak Tuhan yang jadi. Tetapi ketika aku merasa diri aku kuat, tangguh, dan perkasa, seringkali aku merasa angkuh dan melupakan orang-orang di sekitar aku. Aku menjauh, memalingkan wajahku kepada mereka dan bahkan mengacuhkan mereka. Aku lupa dengan apa yang aku peroleh saat ini, bukanlah hasil kerja kerasku sendiri.
Kemudian, di saat aku jatuh dan tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada, aku merasa seperti seorang pecundang yang tidak punya daya dan upaya, yang tidak pantas untuk disebut sebagai orang hebat "Great man". Aku malu, aku marah, dan aku kecewa. Aku mencari-cari akal untuk membuat pembelaan terhadap diriku, aku berbual, aku mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya aku katakan. Ketika aku kembali pulang untuk beristirahat, aku menonton televisi, aku melihat kisah nyata orang-orang sukses, kemudian aku juga melihat kisah-kisah orang pinggiran yang terlupakan. Aku membandingkan keduanya, aku merenungkan hal ini dan bertanya-tanya pada diriku, "Menjadi seperti apakah aku nanti 10 tahun ke depan?".
Apakah aku menjadi orang besar, hebat, dan sukses?Apakah menjadi orang yang biasa-biasa saja yang tidak memiliki pengaruh?
Atau menjadi orang pinggiran yang hidupnya susah dan diabaikan banyak orang?
Aku masuk ke kamar kost, aku berbaring, aku berpikir, dan aku bertanya-tanya dalam diriku. Saat itu pula aku teringat akan kedua orang tuaku yang jauh dariku. Untuk pulang saja aku harus berpikir lagi, karena menghabiskan biaya yang cukup banyak jika aku kembali ke kampung halamanku. Aku hanya bisa terdiam dan menangis dalam hati. Aku tak tau mengadu dan berseru kepada siapa, aku bagaikan seorang yang tidak jelas hidupnya dan terombang-ambing oleh pergaulan yang tidak baik. Seketika itu pula aku mengingat Yesus, aku berseru, berdoa, dan memanggil namanya dalam diriku. Aku ungkapkan semua keluhan yang aku alami, aku menangis tak hentinya sambil berbicara kepada Yesus. Ketika aku sudah mengungkapkan semua isi hatiku kepadaNya di dalam kamarku, aku mulai merasa tenang, aku mulai merasa nyaman, aku mulai merasakan kekuatan yang baru lahir di dalam diriku. Sungguh dashyat kuasaNya kepadaku, hatiku mulai lega dan tenang, tidak ada lagi keluhan yang perlu aku masalahkan, karena aku yakin Dia telah mendengar, mengatur, dan menjawab semua doa dan keluhanku. Mulai saat itu aku sadar, bahwa kesuksesan, keberhasilan, dan kemenangan yang aku peroleh ialah berkat kasih karuniaNya kepadaku, ia menjadikan aku alatnya dalam bidangku sebagai mahasiswa hukum untuk mempermuliakan dan menyatakan kuasaNya bagi semua orang. Aku disadarkan untuk bisa mengendalikan diri aku dengan selalu dekat kepadaNya dan selalu mengingat dan menyebut namaNya selalu dalam hidupku.
Setelah itu, aku pun memulai hidupku yang baru dengan membangun diriku menjadi pribadi yang diinginkan olehNya bagi dunia ini. Karena aku yakin, kita telah diberikan bagian masing-masing untuk menjadi alatNya bagi bangsa maupun dunia ini. Bukan karena kita yang memilih Dia menjadi Tuhan kita, Juruselamat dalam hidup kita, maupun Penolong dalam setiap masalah kita, tetapi Dialah yang memilih kita menjadi anakNya untuk menyatakan dan memuliakan namaNya bagi dunia ini, karena Ia menginginkan kita agar semua orang mengenal dan menerimaNya dalam hidup mereka, sebelum Ia datang untuk kedua kalinya saat Maranatha tiba. Jadilah kuat dan berkat bagi semuanya. Amin
Post by : Alfonsius J P Siringoringo
No comments:
Post a Comment