Kasus
yang terjadi di Sampang, Madura baru-baru ini memang cukup menyita perhatian
publik. Bagaimana tidak, konflik yang menewaskan dua orang, puluhan korban
luka-luka serta puluhan rumah yang rusak dibakar massa sontak menjadi heboh di
media massa.
Memang
kasus seperti ini bukan cuma terjadi sesekali di Indonesia, tetapi berulang
kali, sehingga perlu dipertanyakan dimana letak nasionalisme serta sifat saling
menghormati dan menghargai di antara sesama warga Indonesia. Di luar kasus
sampang ini, sebenarnya masih banyak kejadian-kejadian serupa yang telah dan
masih terjadi di negeri kita tercinta. Rasa intoleran kini semakin merambah di
dalam kehidupan masyarakat yang mungkin dikarenakan bertumbuhnya banyak doktrin
serta ajaran-ajaran menyimpang yang diterima masyarakat.
Ironis
memang, ketika dunia tengah menyoroti dan memuji Indonesia sebagai negara Islam
terbesar di dunia yang demokratis dan pluralis, tetapi di dalam masyarakatnya
sendiri ternyata masih banyak kejadian-kejadian yang memicu perpecahan di
negara kita. Sebenarnya siapa penyebab dari semua kasus-kasus intoleran yang
terjadi di Indonesia? Apakah kita harus menyalahkan pemerintah yang tidak becus
kerjanya, aparat keamanan dan penegak hukum yang masih kurang tegas, para
pemimpin agama yang gagal memberikan contoh yang baik bagi para jemaatnya, atau
memang masyarakatnya sendiri? Apa yang telah mereka perbuat dan kerjakan selama
ini?
Sebelum
menyalahkan semua itu, kita juga perlu bertanya pada diri sendiri, dimana peran
kita pemuda sebagai generasi selanjutnya bangsa Indonesia ini (kaum pelajar,
mahasiswa, orang intelek, akademisi, dan semuanya), apa yang telah kita perbuat
untuk Indonesia? Apakah kita hidup sudah cukup layak memberikan dampak dan
manfaat bagi negeri kita tercinta ini? Jangan hanya menjadikan diri kita
sebagai sampah masyarakat yang tidak berguna, sudah selayaknya kita memberikan
warna yang positif selama kita hidup karena hidup ini begitu singkat dan
sederhana ketika kita tidak berbuat apa-apa.
No comments:
Post a Comment